Rabu, 20 Maret 2013

PENDIDIKAN & MULTIMEDIA.



                   Keterkaitan atau tren dalam para remaja akan multimedia di manfaatkan dunia pendidikan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah .Berikut ini adalah tren yang berkembang sebagaimana disarikan dari artikel Newer Technologies for the Learning Society (C.Villanueva, 2000).
  1. Secara umum, pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet lebih banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan interaktif.
  2. Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan aktivitas belajar online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang lebih terintegrasi.
  3. Pendidikan jarak jauh sekarang disajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous mode di mana para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada waktu yang berbeda kapan saja mereka online (anytime-anywhere learning).
  4. Hypermedia dan multimedia memudahkan pendekatan yang belum pernah terjadi pada pembelajaran tradisional. Internet mempromosikan suatu alternatif jenis belajar dengan melakukan (learning by doing) di manapara siswa diminta untuk melakukan proyek yang berhubungan dengan situasi hidup nyata. Teknologi menyampaikan informasi dengan penekanan pada penciptaan dan explorasi aktif terhadap pengetahuan dibandingkan transfer informasi searah, yang memungkinkan siswa tersebut untuk menggunakan secara penuh kemampuan kognitif mereka sendiri.
  5. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dan sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam seting pembelajaran yang tunggal. Sejauh yang terkait dengan guru, sejumlah besar sumber belajar yang diletakkan di Internet telah membantu guru dalam menghadapi tantangan mengajar sehari-hari. Para guru dapat saling betukar rencangan pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi yang berhubungan dengan isu-isu dan permasalahan umum.
  6. Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan sebagai instrumen untuk mencari dan memperoleh informasi. Pengintegrasian komunikasi dan authoring tools, bersama dengan alat penghubung click­to-connect telah berhasil dengan mantap mempermudah proses mengecek email, mengakses data, dan pengaturan atas koneksi konferensi komputer. Teknologi simulasi tau visualisasi dapat membantu siswa untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara yang lebih kongkrit. Komunikasi percakapan berbasis komputer (Computer Mediated Chatting = CMC) dan bulletin board dapat melengkapi pertemuan tatap muka.
  7. Pendidikan dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-in­time. TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. TIK cukup fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban langsung atas permintaan yang semakin meningkat.
  8. TIK membantu memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita para guru. Dengan TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru kini menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi pengalaman mengajar mereka dengan guru lainnya.
  9. Penggunaan jaringan komputer untuk mempromosikan aktivitas belajar berkelompok menjadi semakin lebih populer. Teknologi komputer dalam pendidikan bergerak dari belajar mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok. Dengan menggunaan perangkat komunikasi berbasis komputer dan kelompok belajar berbasis web, siswa dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliknya dengan mengkombinasikan usaha mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas atau proyek.
Program Pemerintah dalam penyelarasan Multimedia dan Pendidikan:
Di lingkungan Depdiknas, BPM Semarang mengemban tugas untuk melaksanakan pengembangan multimedia dan fasilitasi pengembangan multimedia untuk pendidikan. Dalam menjalankan tugas tersebut, fungsi-fungsi yang diselenggarakan BPM Semarang adalah :
  • Pengkajian model multimedia untuk pendidikan,
  • Perancangan model multimedia untuk pendidikan,
  • Pembuatan model multimedia untuk pendidikan,
  • Pengelolaan sarana dan peralatan multimedia,
  • Fasilitasi pengembangan model dan pemanfaatan multimedia untuk pendidikan, dan
  • Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai.
BPMP mencanangkan visi "Terselenggaranya layanan prima pendidikan dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi berbasis multimedia pembelajaran". Sedangkan missi yang terus akan dilakukannya adalah :
  • Memproduksi multimedia pembelajaran guna meningkatkan ketersediaan bahan ajar multimedia untuk pendidikan
  • Membuat portal pendidikan untuk melayani peserta didik di daerah-daerah yang sulit terjangkau oleh pelayanan pendidikan konvensional
  • Mengembangkan model multimedia pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di sekolah
  • Mengkaji dan merancang model multimedia pembelajaran
  • Mengelola sarana, prasarana dan bahan multimedia pembelajaran untuk menjamin/memastikan peserta didik dapat memanfaatkan program-program multimedia pembelajaran
Referensi :
1.      massofa.wordpress.com/.../memanfaatkan-multimedia-bagi-pendidik.
3.      etraining.tkplb.org/file.php?file.../5650.pdf
4.      educ.utm.my/id/...unit/science-mathematics-and-creative-multimedia/
5.      sites.google.com/.../dakpendidikan/buku-pendidikan-tik-multimedia
7.      file.upi.edu/.../Aplikasi_Multimedia_Dalam_Pendidikan_2.pdf
10.  id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Multimedia_Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar